Jumat, 07 Desember 2012

Pengertian Filsafat dan Adab-adab Filsafat



Sebelum membahas materi mengenai filsafat dan adab-adabnya, dibahas terlebih dahulu mengenai sistem perkuliahan Filsafat Pendidikan Matematika.
Filsafat adalah olah pikir yang refleksif. Oleh karena itu, mata kuliah filsafat pendidikan matematika ini juga menggunakan metode refleksif, yaitu mengungkapkan kembali apa yang telah dibicarakan sampai beberapa dianggap sudah memenuhi atau suatu ketika bisa juga perkuliahan tidak refleksif. Dalam perkuliahan ini tidak diizinkan untuk mencatat (menulis), kecuali keadaan khusus, namun diizinkan untuk merekam. Jika terlalu banyak  menulis, maka tidak banyak berfikir juga. Hasil refleksi diketik di komputer, kemudian diposting diblog dan diprint.
Penilaian perkuliahan ini adalah 70% online, yaitu menggunakan blog untuk meng-upload hasil refleksi dan membuat komentar artikel filsafat di http://powermathematics.blogspot.com dengan target semua artikel yang ada di blog. Artikel ini biasanya diawali dengan kata “elegi”. Penilaian akan didasarkan pada komentar-komentar yang dibuat. Namun, ada pula ujian tertulis karena itu merupakan syarat administratif. Selain itu, setiap minggu harus stand by tanya jawab tentang filsafat.

PENGERTIAN FILSAFAT DAN ADAB-ADAB FILSAFAT
Mengapa harus filsafat dulu yang dipelajari?
Filsafat itu meniru terminologi dunia. Kata-kata dunia dapat diletakkan di depan apapun, misalnya dunia kelistrikan, dunia mahasiswa, dunia orang tua, dunia anak-anak, dunia perempuan, dunia wanita, dunia pernikahan, dunia bisnis, dunia politik.
Jika tidak percaya, dapat dilakukan eksperimen apakah dunia sulit diletakkan di depan kata, misalnya dunia tempe.
Apakah kamu sering makan tempe? Sering. Apakah kamu sering menggoreng tempe? Sering. Apakah sulit mencari tempe? Sulit jika harga kedelai naik. Ulasan tersebut berarti dunia tempe. sore, dunia tempe, dunia malam, siang, kelahiran, dunia apa pun. Oleh karena itu, filsafat juga dapat diletakkan di depan apa pun. Contohnya adalah filsafat pendidikan, filsafat matematika, filsafat pendidikan matematika, filsafat orang dewasa, filsafat anak-anak, bahkan filsafat Tuhan, dsb.
Hal itu karena filsafat merupakan olah pikir, maka kita dapat memikirkan apapun walau terbatas.  Memikirkan Tuhan juga terbatas. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati karena ada adabnya.
Karena ada adabnya, filsafat merupakan ilmu yang multimuka, multifaset, ilmu yang dekat dengan kita, bisa jauh, bisa sangat ringat tapi bisa sangat berat, bisa menghibur dan bisa berbahaya. Maka, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sejak seawal mungkin kami disjak untuk memahami bahwa filsafat itu kuliah tentang tatacara atau adab. Sama hal nya dengan sholat, adabnya orang sholat adalah bersuci dulu karena Tuhan itu Maha Suci. Orang yang mengikuti tatacara disebut orang yang beradab. Lawannya adalah biadab, orang mengenal, tidak mau mengerti tatacara.
Filsafat dapat didefinisikan sebagai banyak hal. Untuk ekstrimnya dapat didefinisikan apa saja seperti uraian di atas dan dapat ditulis di depan juga. Sebenarnya kuliah pun sedang mencari tata cara. Filsafat merupakan tatacara sehingga filsafat punya adab, yaitu sebagai berikut.
Adab yang pertama dan utama , yaitu filsafat kedudukannya sangat tinggi namun setinggi-tingginya filsafat tidak boleh melebihi spiritual atau setinggi-tinggi olah pikir tidak boleh melebihi keyakinan. Jika filsafat tidak berlandaskan spiritual, maka akan muncul pertanyaan tentang kebenaran adanya Tuhan dan menentang  kekuasaan Tuhan maka untuk menghindari hal tersebut sebelum memulai berfilsafat kita harus banyak istighfar. Jika kita memikirkan 1 langkah filsafat, maka kita harus memikirkan 10 langkah tentang spiritual. Ada sebuah cerita mengenai hubungan antara filsafat dan berdoa. Suatu ketika Pak Marsigit kedatangan tamu seorang professor, matematikawan yang hebat, ikut merancang program luar angkasa juga. Beliau memberikan kuliah umum (stadium general). Kemudian sang professor mengikuti perkuliahan Pak Marsigit. Di tengah perjalanan pulang menuju hotel, sang professor bertanya kepada Pak Marsigit.
Professor         :  “Marsigit, apa hubungannya berdoa dengan Matematika?
Pak Marsigit    : “kenapa?”
Profesor           : “mengapa setiap memulai perkuliahan diawali dengan berdoa dan juga diakhiri dengan doa? Apa hubungannya dengan Matematika?”
Pak Marsigit    : “Apakah kamu tidak percaya terhadap Tuhan?”
Professor         : “No.”
Pak Marsigit    : “Mengapa kamu tidak percaya dengan Tuhan?”
Professor         : “Because I don’t understand.”
Dari percakapan tersebut, Pak Marsigit menjelaskan bahwa untuk bertemu dengan Tuhan, kita tidak cukup dengan dipikirkan karena untuk bertemu Tuhan itu lewat hati dan lewat keyakinan. Jika kita ingin bertemu Tuhan hanya lewat pikiran, maka kita tidak akan bertemu. Itulah bahayanya jika belajar filsafat tanpa dilandasi dengan doa dan spiritual. Jadi, setinggi-tingginya olah pikir tidak akan mengerti seluk beluk hati kita. Seluk beluk hati itu termasuk cinta dan kasih sayang. Sehebat-hebatnya cinta kita, kita tidak akan pernah selesai menjelaskannya.
Adab filsafat yang kedua adalah filsafat itu hidup. Cara mempelajari filsafat itu dengan metode hidup. Contohnya adalah Pak Marsigit belum bisa selesai menjelaskan cinta Pak Marsigit kepada istrinya. Karena metode filsafat hidup, maka ada hidup yang sehat dan hidup yang tidak sehat, hidup yang bahagia dan hidup yang susah. Begitu juga dengan filsafat, ada filsafat yang sehat dan ada yang tidak sehat, ada filsafat bahagia dan tidak susah. Contoh hidup yang tidak bahagia secara pikiran. Pikiran itu urusan manusia, urusan manusia itu urusan dunia, urusan yang tampak. Jika menyebut hati, maka dapat juga berarti keyakinan, spiritual, ketuhanan atau agama.
·         Bahasa yang dipakai berfilsafat adalah bahasa analog, bahasa yang lebih tinggi dari sekedar kiasan. Contohnya yaitu Si anu tadi hampir jatuh kepeleset. Kata “anu” adalah termasuk kiasan.
·         Hidup yang tidak sehat antara lain. jika sakit. Hilang sekonyong-konyong tanpa pemberitahuan, datang tanpa pemberitahuan, tergesa-gesa, terpaksa, memaksa, sakit, tidak lengkap.
·         Hidup yang sehat antara lain orangnya beradab artinya berusaha mengenal tata cara dan sopan santun. Maka filsafat yang sehat itu filsafat yang beradab. Maka untuk berfilsafat yang sehat, maka harus mengetahui bertata cara.
·         Metode hidup yang dikenal dalam berfilsafat. Alat untuk berfilsafat adalah analog. Objek yang dipelajari dalam berfilsafat adalah apa yang ada dan yang mungkin ada. Dimana kita mencari sesuatu yang mungkin ada? Yang ada merupakan yang dapat dirasa, dilihat, didengar dan dipikirkan. Yang ada itu sudah diketahui, yang mungkin ada itu yang belum diketahui. Contoh, nama cucu Pak Marsigit, untuk saat ini mungkin ada di pikiran kita. Jika namanya sudah disebutkan maka itu sudah ada.
·         Metode hidup diperhatikan dari kita lahir hingga mati.
Adab ketiga orang berfilsafat itu harus menjernihkan pikiran. Untuk menjernihkan pikiran, tubuh harus bersih. Berpikir dengan jernih dalam filsafat disebut dengan piure atau tidak prejukdis, tidak ada kebencian. Filsafat itu bukan aliran sesat, berfilsafat itu olah pikir yang refleksif dan sebelum berfilsafat diwajibkan berdoa agar tidak sesat. Jangan coba-coba berfilsafat untuk membongkar kitab suci atau untuk yang lainnya.
Metode hidup belajar dari karena filsafat. Filsafat (olah pikir) ada referensi kalau dinaikkan jadi spiritual, spiritual itu ada kitab sucinya kalau diturunkan jadi ilmu bidang dan ada buku pintarnya kalau diturunkan lagi jadi kegiatan-kegiatan dan ada petunjuk-petunjuk teknisnya, berjenjang. Metode berfilsafat itu berkaitan dengan pikiran manusia yang disebut terjemah dan diterjemahkan atau dalam bahasa yunani hermenetika. Hermenetika adalah menterjemahkan dan diterjemahkan, artinya berinteraksi yang refleksif. Filsafat merupakan olah pikir yang refleksif, maka berfilsafat itu berinteraksi yang refleksif. Kata hermenetika berasal dari kata dewa hermen (dahulu bangsa yunani belum mengenal agama). Dewa hermen dianggap oleh bangsa romawi kuno sebagai dewa yang mengerti bisikan Tuhan dan menyampaikannya ke orang-orang Yunani. Terjemah dan menterjemahkan maka setiap hal di dunia ini sifatnya berinteraksi dengan yang lainnya. Jangan dikira tumbuhan tidak berinteraksi dengan lingkungan, hewan pun berinteraksi. Material pun saling terjemah dan menterjemahkan. Batu pun beinteraksi dengan panas, air dan udara sehingga berubah. Interaksi dalam pembelajaran filsafat ini dijamin dengan cara membaca elegi-elegi di http://powermathematics.blogspot.com.  
Ciri-ciri orang sehat adalah orang yang mengerti aturan. Adab hidup yang sehat. Hidup yang sehat  secara filsafat adalah hidup yang harmoni, hidup yang seimbang antara unsur-unsurnya. Contoh hidup yang seimbang adalah jika kita punya uang 2juta maka wajar jika kita membelanjakan uang 500ribu. Contoh yang tidak seimbang adalah jika kita punya uang 500ribu tetapi ingin membeli barang seharga 900ribu sehingga uang yang kita miliki kurang.
Harmoni itu identik dengan hidup bahagia begitu sebaliknya. Diam itu tidak seimbang karena sumbunya adalah sumbu ikhtiar dan sumbu usaha serta sumbu keikhlasan. Keikhlasan menerima di dalam ikhtiar yang mengerti aturan-aturan dalam kerangka spiritualnya. Mementingkan kehidupan di dunia saja tidak seimbang karena kehidupan itu sumbunya dunia dan akhirat. Jadi, untuk hidup seimbang harus memikirkan dunia dan akhirat. Jangan dikira berfilsafat hanya sekali langkah, sekali gempur langsung runtuh, itu tidak seperti itu.
Hidup beradab selanjutnya adalah jangan berpikir “noway”. Jangan berpikir kita di sini duduk manis dan bersiap menerima filsafat dari Pak Marsigit. Karena hal itu berarti bukan metode hidup. Karena metodenya hidup, maka diri sendiri yang menghidup-hidupkannya. Hidupkan filsafat dari diri sendiri dengan cara berikhtiar, berinteraksi, membaca elegi, membaca buku-buku, dan membuat komentar. Sebenarnya adab berfilsafat adalah kita berinteraksi refleksif di dalam kita berpikir refleksif.
Adab berfilsafat yang selanjutnya adalah dimulai dengan pertanyaan. Berfilsafat itu dimulai dengan kekaguman tetapi bukan kagum dengan hal-hal yang besar tapi kagum dengan hal-hal yang kecil, misalnya ada cicak berlari, bagaimana dua ekor cicak bercinta. Berfilsafat itu adalah harus mampu berangkat dari hal-hal yang sepele, yang dianggap oleh orang umum tidak ada manfaatnya.
 Ringkasan pertanyaan:
a.       Kenapa kupu-kupu yang indah berasal dari ulat yang menyeramkan?
Jawaban: karena itu hokum alam, hokum sebab-akibat
b.      Bagaimana tumbuhan mempertahankan hidupnya?
Jawaban: menggunakan hukum alam. Hokum itu berdimensi mulai hokum pada materialnya sampai hokum pada spiritualnya. Kalau hokum alam dalam ranah pikiran itu sesuai dengan ilmu pengetahuan alam (ilmu biologi)
Adab berikutnya bersopan santun terhadapa ruang dan waktu adalah bersopan santun terhadap  yang ada dan yang mungkin ada. Salah satu contohnya adalah menyadari orang yang ada di sekitar kita, jangan sampai mendapat akibat dari tingkah kita.
1.       Apakah guna berfilsafat dalam pendidikan Matematika?
Jawaban: jika kamu bertanya apa gunanya berfilsafat, maka hal itu sama saja dengan bertanya apa gunanya berpikir karena filsafat adalah olah pikir yang refleksif.
2.      Ada 2 macam berfilsafat
-          Jika engkau yang pikirkan itu bukan dirimu sendiri, pertanyaannya bagaimana engkau memahami orang lain tersebut.
-          Jika itu tentang dirimu sendiri, masalah filsafatnya adalah bagaimana engkau mampu menjelaskannya pada orang lain.
1.       Apa kaitannya filsafat dengan pembelajaran matematika?
Jawaban: persamaannya adalah sama-sama berpikir
2.       Apa hakikat rumput yang bergoyang?
Jawaban: dia ikut bersenang-senang, ikut gembira, ikut seidh, dll.
3.      Apakah hakikatnya roda yang berputar?
Jawaban: berputar adalah bergerak, ada sesuatu yang berubah namun ada sesuatu yang tetap seperti pusat lingkaran, jari-jari, maka berfilsafat itu berlaku adil melihat yang tetap dan berubah namun jika Anda tidak melihat itu maka Anda akan hidup secara sadar, secara parsial, hidup secara parsial itu sumber hidup yang tidak bahagia, maka dari itu hidup harus yang harmonis.
4.      Mengapa seseorang berpikir bahwa didinya paling benar?
Jawaban: filsafat itu tidak jauh dari diri kita sendiri, maka kita harus melihat diri kita sendiri.
5.        Apa hakikat kehilangan?
Jawaban: kehilangan adalah terlepasnya kuasamu terhadap obyek yang kamu maksud, kamu tidak kuasa lagi untuk menggunakannya.
Apa hakikat memiliki?
Jawaban: memiliki adalah kuasa menggunkannya. Apa pun yang sudah terjadi, itu adalah takdir dan itu yang terbaik padamu.
6.        Mengapa menyampaikan matematika yang seyogyanya mudah menjadi sulit?
Jawaban: karena Anda menggunakan kata menyampaikan sedangkan Pak Marsigit tidak menyampaikan filsafat begitu juga Anda tidak memberikan Matematika karena seyogyanya biarkan Anda membangun filsafat dan begitu juga biarkan mereka membangun Matematikanya
7.      Apakah filsafat mempengaruhi keyakinan diri?
Jawaban: dibalik. Hendaknya keyakinan diri mempengaruhi orang dalam berfilsafat karena filsafat itu adalah pribadi dan untuk diri sendiri. Olah pikir Anda hendaknya diwarnai dengan keyakinan Anda karena pikiran Anda tidak akan pernah sampai memikirkan keyakinan Anda.
8.        Apakah hubungan daun yang bergoyang dengan Matematika?
Jawaban: seluruh hal di dunia ini sama-sama kita pikirkan.
9.    Apakah kucing yang hamil dapat memperoleh makanan? Bagaimana jika tidak mendapat makanan?
Jawaban: dalam hukum filsafat, semua itu sangat mudah. Itulah sifat dari suatu obyek.
10.      Apakah cinta itu terbatas?
Jawaban: cinta itu terbatas karena segala sesuatunya akan dibatasi oleh ruang dan waktu, dalam filsafat itu kita peduli terhadap batas-batas tersebut. Contohnya mencintai sesama manusia. Pak Marsigit mencintai mahasiswanya, namun rasa cinta itu berbeda dengan rasa cinta Pak Marsigit terhadap istrinya karena cintanya terhadap mahasiswa adalah rasa kasih sayang.
11.      Kekaguman terhadap orang tua itu termasuk adab yang bagaimana? Apa yang dimaksud dengan kagum? 
    Jawaban: kagum tidak memikirkannya itu adalah mitos. Filsafat itu musuhnya mitos karena filsafat mencari logos (ilmu).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar