Minggu, 16 Desember 2012

Tanya Jawab filsafat



oleh
Siti Subekti (09301241018)

1.      Apakah segala sesuatu di dunia ini memiliki pola?
Jawaban:
Sebuah pola bukan merupakan pola bagi orang yang tidak paham. Jalan bukan merupakan jalan bagi orang yang tidak dapat memahaminya. Sehingga bagi orang yang memahaminya dan yang mempercayainya maka semua telah di-design oleh Tuhan sedemikian rupa sehingga berpola. Namun kita tidak dapat menyingkapnya secara jelas pola tersebut seperti apa. Hal ini dapat diibaratkan seperti semut yang berada di dalam ember. Dia tidak mengetahui apa yang ada di luar ember.
2.      Apakah hakekatnya perbedaan dalam persatuan
Jawaban:
Orang berbeda dalam banyak hal tetapi dapat bersama dalam beberapa hal. Semua orang berbeda tetapi semua orang itu sama.-sama makhluk Tuhan. Semua orang hidup itu sama, sama-sama membutuhkan oksigen, sama-sama membutuhkan makan, dan sama-sama akan mati meski entah kapan. Namun tidak ada manusia yang sama karena manusia terikat oleh ruang dan waktu. Jadi, di dalam filsafat, yang sama apanya dan yang tidak sama apanya.
3.      Kapan sesuatu itu disebut mimpi?
Jawaban:
Mimpi itu bisa ingat kembali bisa tidak, tergantung kualitas mimpinya. Kualitas mimpi ada yang rendah dan ada yang tinggi, tergantung dari kualitas hidupnya. Misalnya kita rindu pada seseorang dan bermimpi bertemu dengannya dan hingga satu tahun masih ingat mimpi tersebut. Namun bisa juga tadi malam kita bermimpi, tapi lupa apa mimpinya. Area mimpi ini dapat dipelajari dengan pendekatan psikologi, yaitu gejala jiwa.
4.      Apakah beda antara cinta dan sayang?
Jawaban:
Sayang merupakan kontekstual, cinta juga kontekstual. Cinta dan sayang juga berdimensi dan juga intuisi. Kita tidak dapat mendefinisikan cinta,namun hanya mengkarakteristikkan atau mencirikan atau menyebutkan cirri-cirinya. Misalnya ciri-ciri jika orang jatuh cinta seperti apa. Cara membedakan cinta dengan sayang adalah dengan menggunakan intuisi. Definisinya itu pengalaman kita, orang-orang di sekitar kita yang mendefinisikan perbedaan antara cinta dan sayang.  Selama ini pengalaman kita bertemu dengan orang-orang itu tentang sayang apa, tentang cinta apa. Pada suatu tahap, sayang dan cinta memiliki arti yang sama, misalnya kata sayang dan cinta untuk memanggil teman dekat. Tapi, pada tahap yang lain, cinta dan sayang memiliki arti yang beda. Cinta terhadap cucu berbeda dengan cinta terhadap istri/suami.
5.      Objek filsafat terdiri atas yang ada dan yang mungkin ada. Mengapa yang tidak ada bukan merupakan objek filsafat?
Jawaban:
Yang tidak ada itu relative terhadap ruang dan waktu. Yang tidak ada kemungkinan dapat menjadi yang ada. Maka yang tidak ada pun dapat digolongkan menjadi yang mungkin ada. Bila orang lain menggenggam sesuatu, mungkin kita berfikir tidak ada sesuatu dalam genggaman tersebut. Setelah di lihat ternyata tidak ada apa-apa. Maka yang tidak ada menjelma menjadi ada. Namun filsafat itu berbahaya karena jika dilanjutkan, yang tidak ada masih dilanjutkan terus jika masuk ke dalam ranah spiritual maka kita berbicara tentang keyakinan. Sebagian pikiran kita dimasukkan ke dalam rumah epoce.
6.      Bagaimana hakekat guru matematika yang dianggap galak oleh siswa?
Jawaban:
Kata “hakekat” dengan kata “galak” tidak seimbang. Sebaiknya bukan hakekat, tapi cirri-ciri. Ciri-ciri guru yang galak antara lain mudah marah, toleransinya kecil, suka memaksakan kehendak.
7.      Bagaimana untuk menghadapi orang yang enggan berbagi ilmu terhadap orang lain?
Jawaban:
Kita kan berhubungan dengan orang lain dengan komunikasi, sehingga jika tidak ikhlas jangan dipaksa. Serahkan saja dengan doa kita. Pelit juga berdimensi. Ada hal-hal yang tidak bisa dikomunikasikan untuk hal yang lebih baik. Di negara-negara maju, Negara kapitalis, Negara yang berorientasi bisnis, masyarakatnya sudah menghargai apa yang ada dalam pikirannya, sehingga ada istilah “teacher buy teacher” artinya guru mempunyai karya kemudian dibuat file, dokumen, dan jika ada orang lain yang menghendaki karyanya, maka ia harus membayar.
8.      Bagaimana cara memberikan pemahaman Matematik kepada para guru yang tidak suka pada matematik itu sendiri?
Jawaban:
Orang selalu begitu, menggunakan cara yang keliru karena menganggap orang lain sebagai objek yang harus dipahamkan, harus diberi ilmu. Kalaupun orang dewasa hidup berdasarkan keterampilan hidup, maka ia harus aktif dan mandiri. Pemahaman yang terjadi bisa satu jam, satu hari, satu bulan, atau satu semester. Membangun sendiri pengetahuan atas inisiatif sendiri dan dibantu orang lain. Oleh karena itu, guru harus belajar sendiri, ada niat dan usaha sehingga terbentuk struktur dalam hidupnya.

9.      Apa penyebab terjadinya krisi multi dimensi?
Jawaban:
Multi-multi dimensi yang terjadi tidak usah mengungkit-ungkit yang lain, penyebabnya adalah guru. Salah satu penyebab nya adalah masalah yang terkandung dalam pertanyaan di atas. Perilaku guru di atas yang menyebabkan krisis multi dimensi. Hal ini dikarenakan siswa tidak belajar secara alami, kehilangan intuisi, siswa dianggap sebagai tong kosong sehingga hidupnya tidak jelas (sembarangan).
10.  Mengapa banyak orang beranggapan bahwa belajar filsafat itu sulit?
Jawaban:
Belajar filsafat memang sulit karena harus ekstensif dan intensif. Ekstensif (seluas-luasnya) berarti cakupannya luas, yaitu meliputi yang ada dan yang mungkin ada.
11.  Apakah yang dimaksud dengan hermeneutika?
Jawaban:
Hermeneutika adalah kemampuan menerjemahkan dan diterjemahkan. Dalam masyarakat kita hermeneutika adalah silaturrohim. Sehingga ketika kita akan mengajar Matematika, metode yang paling tepat dan sesuai dengan sunatullahnya orang belajar, kita sebagai guru bertugas memfasilitasi, membantu siswa agar siswa mampu bersilaturrohim dengan Matematika. Jika kita ingin mencerdaskan guru, maka kita harus membuat skema, mengembangkan alat, menggunakn media sehingga dapat mempermudah guru bersilarurrohim dengan materi Matematika.
12.  Mengapa orang gemuk sulit berfilsafat?
Jawaban:
Orang gemuk kan banyak godaannya, banyak tidur. Pada umumnya, yang gemuk juga sulit mempelajari filsafat. Oleh karena itu, berfilsafat bisa menjadikan badan kurus. Hal ini dikarenakan mengerti bisa menyebabkan tidak bahagia. `
13.  Secara filsafat, apakah ada kaitan antara khayalan dan cita-cita?
Jawaban:
Khayalan dan cita-cita memang berkaitan. Cita-cita merupakan khayalan, namun khayalan belum tentu cita-cita. Cita-cita merupakan khayalan yang memiliki arah (terstruktur). Ia punya landasan, punya latar belakang. Jika kita memiliki cita-cita yang baik, maka kita harus memiliki dasar, misalnya orang tua. Contohnya adalah seseorang ingin menjadi dokter karena orang tua juga dokter sehingga ingin memanfaatkan buku-bukunya. Cita-cita ada benang merahnya. Kalau khayalan terputus-putus, khayalan yang satu dengan khayalan yang lain tidak saling terhubung. Cita-cita adalah khayalan yang dapat dipertanggungjawabkan.
14.  Apa hakekat dari sombong?
Jawaban:
Sombong itu pengertiannya juga bertingkat-tingkat, mulai dari orang awam, psikologi, dan spiritual. Secara spiritual, sombong berkaitan dengan setan. Oleh karena itu, untuk menjauhi kesombongan, maka kita harus menjauhi setan. Sombong pun sebenarnya dapat diartikan dengan menggunakan intuisi. Sombong menjadi musuh (kontraproduktif).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar